Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.
A. Fungsi Cash Flow
Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda.
Contohnya pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp. 100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 1000000,00 pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring bertambahnya waktu.
Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu:
• Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
• Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
• Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
• Initial Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
• Operational Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
• Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
• Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
• Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
• Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
0 komentar:
Posting Komentar